Hai pembaca blog viwviw! Akhirnya bisa ngeblog lagi setelah sekian lama non-aktif *bersih-bersih debu*.
Kali ini gue akan berbagi tips tentang apa aja yang harus dipersiapkan oleh mahasiswa tingkat akhir Farmasi UGM ketika sidang skripsi mengintai.
Menyandang predikat mahasiswa tingkat akhir tidaklah semengerikan itu, selama lu masih semester 1 digit (1-9) Haha. Lain halnya kalo semester udah 2 digit, nah disitu perlu was-was untuk ditinggal temen seangkatan (jangan sampai ya!)
Kebetulan mulai angkatan gue 2012, sistem sidang skripsi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebagai angkatan yang dijadikan kelinci percobaan, gue berharap untuk adek-adek kelas lebih siap sebelumnya dan punya gambaran mengenai hal itu.
Kalo tahun sebelumnya itu sidang skripsi ada 2 yaitu sidang tertutup dan sidang terbuka. Sedangkan tahun ini ada 3 sidang yaitu seminar proposal, sidang skripsi tertutup dan seminar hasil. Untuk seminar proposal dan seminar hasil sepenuhnya diatur oleh akademik jadi kita gak bisa mengatur tanggalnya, selain itu dosen penguji juga ditentukan oleh akademik. Nah, bobot penilaian seminar proposal adalah 25% dan sidang skripsi 75% sedangkan seminar hasil tidak dinilai. Jika total nilai lebih dari 75% maka nilai skripsi yang diperoleh sebanyak 4 sks adalah A.
Nah pertama, gue akan membahas dulu seminar proposal (semprop). Semprop sifatnya tertutup, jadi hanya disaksikan oleh dosen pembimbing dan dosen penguji (2 orang). Seharusnya semprop dilakukan sebelum penelitian karena output dari semprop adalah selain nilai, juga berupa persetujuan dosen penguji yang menentukan apakah penelitian yang kita ajukan layak untuk dilakukan. Tapi karena jadwal semprop ditentukan oleh akademik jadi beberapa mahasiswa termasuk gue udah mulai jalan penelitian duluan, apalagi penelitiannya dari proyek dosen jadi harus jalan cepat. Sebelum semprop disuruh ngumpulin data melalui ketua kelas apakah sudah punya judul skripsi atau belum, karena bagi yang belum punya bisa mengikuti semprop periode selanjutnya.
Pas semprop yang perlu dipersiapkan dari mahasiswa adalah proposal untuk masing-masing dosen dengan format seperti pada buku petunjuk akademik, ppt untuk presentasi, map batik 1 buah, berkas seperti berita acara dan form nilai ambil di akademik, sedangkan untuk konsumsi telah disediakan oleh fakultas. Tips nya adalah mending fokus ke proposal lu mengenai penulisan seperti besar kecil huruf, miring gak nya, ejaan bahasa asing, typo2, sesuai gak dengan EYD, dll. Sedangkan ppt bikin yang biasa aja gak usah terlalu lebay animasi karena selain capek bikinnya, ketika lu presentasi dosen gak merhatiin sama sekali palingan cuma selingan karena sibuk meriksa isi proposal lu. Apalagi waktunya sebentar cuma 15 menit sedangkan sisanya 45 menit buat tanya jawab kalo ga salah. Untuk baju gak ada dress code tapi jangan sampe pake kaos atau jeans. Bobot nilainya paling banyak pas tanya-jawab dan penulisan proposal. Lu pasti lulus jadi fokus ke nilainya aja lumayan buat ngebantu nilai sidang skripsi. Setelah semprop, proposal yang lu kasih ke dosen dibalikkin lagi ke lu disertai dengan corat-coret revisian yang perlu diperbaiki. Nah, hasil revisian ini gak dikembalikan lagi ke dosen penguji (sejujurnya kami juga tak tau harusnya bagaimana karena dari akademik tidak ada penjelasan apa-apa). Lagipula nilainya udah diserahkan ke akademik pas setelah acara semprop selesai. Selain itu juga pas sidang tertutup dosen pengujinya kan beda, jadi balik lagi aja ke dosen pembimbing baiknya gimana, apa perlu diterima revisiannya atau tidak.
Setelah itu mulailah penelitian, kalo gue udah mulai penelitian Maret terus jeda KKN bulan Juli- 31 Agustus, dilanjut lagi KKL selama 5 hari. Baru deh tiba-tiba dijadwalkan semprop untuk 1 angkatan. Dan gue dapet hari pertama yaitu tanggal 12 Oktober 2015 persis seminggu setelah pengumuman jadwal hmm. Dan seminggu kemudian UTS tgl 19 Oktober. Disela-sela waktu itu pula penelitian terus berlanjut! jalan terus! huft banget sih, bener-bener jenuh dan sangat membosankan karena diulang-ulang terus sampai mendapatkan hasil yang masuk akal, minimal bisa dibahas yang hasilnya jelek. Penelitian gue selesainya sampai bulan Desember, pas UAS pun masih kasak-kusuk. Masih inget, selama penelitian pernah bolos sekali kuliah pilihan itupun perlu pertimbangan yang panjang Haha. Sebenernya setelah dapet data pun, kita (gue dan temen penelitian yg sama) belum mendapat persetujuan dosen untuk bener-bener selesai karena galau untuk mengulangi beberapa hasil penelitian. Tapi syukurlah akhirnya dosen memutuskan untuk tidak memakai data yang jelek itu sehingga tidak perlu diulang.
Sebenernya di-Deadline sih penelitiannya selesai kapan oleh dosen pemberi proyek, tapi karena sudah melewati Deadline jadinya pas akhir-akhir gak ditagih lagi. Selama penelitian, gue sudah nyicil nulis skripsi sampai hasil dan pembahasan dengan data yang ada (yang masih jelek). Biaya yang dikeluarkan sangat fantastis, cukuplah buat beli sepeda motor sebanyak 2. Sayang banget kalo hasil penelitian hanya stop sampai publikasi jurnal dan tidak dimanfaatkan untuk kehidupan umat manusia (hidup mahasiswa!).
Sebelumnya gue punya target pengen wisuda Febuari tapi karena hasil penelitian yang gak ada progres jadinya gue pasrah kapan aja wisuda yang penting dapet data yang bisa dipake. Tapi Tuhan berkata lain...
bersambung..
21 February 2016 at 19:41
Wah, sebagai mahasiswa baru, tulisan ini lumayan buat jadi gambaran gimana nanti menghadapi skripsi, ya, meskipun beda fakultas haha.
Btw, semoga sukses ya nanti sidangnya. :D