twitter


Lagu galau sepanjang masa tak kan termakan oleh zaman.

DOWNLOAD DISINI

Dengerin sampai habis ok!


Harus netral dengan partai politik, tapi bukan berarti apatis karena untuk menggantikan kekuasaan pemerintahan hanya melalui partai politik.

Seorang pelajar belum menjadi pelajar jika tidak memilki semangat perubahan dan pengabdian.

Idealisme adalah kemewahan terkhir yang hanya dimiliki oleh pemuda. Namun dari idealisme, keberanian tidak akan ada.

Mundur 1 langka untuk maju 10 langkah.

Paham tanpa berpihak tuli, berpihak tanpa pemahaman buta.

Terkadang kebenaran akan hilang, jika kejahatan terus yang disuarakan/di demo.

Aksi tanpa teori anarki, teori tanpa aksi omong kosong.

Bangkit melawan,
Mundur tertindas,
Karena diam adalah penghianatan.

Jika kamu bukan bagian dari penyelesaian, kamu adalah bagian dari persoalan.

Ini kata-kata dari para pembicara waktu di sekolah advokasi :)




Setelah rapat (makan-makan) bersama advokasi fakultas yang membahas UKT (Uang Kuliah Tunggal), timbul suatu renungan point penting apa yang menjadi masalah dari permasalahan UKT ini. Sebenarnya dari kontra UKT yang ada, masih ada sisi baiknya yang dapat kita manfaatkan celah nya untuk saling mentiadakan kerugian baik dari pihak mahasiswa baru, fakultas, dan pemerintah.


UKT itu mahal karena perhitungannya memasukkan nilai SPMA 4 (yang paling tinggi) sebesar 40 juta. Kenapa fakultas tega demikian karena Dana Pendidikan dari pemerintah di berikan di akhir tahun ajaran baru, sedangkan bagaimana nasib fakultas tanpa SPMA yang sebenarnya penopang awal untuk kehidupan fakultas di kemudian hari. Sedangkan UKT dibayarkan tiap akhir semester.
Sebenarnya meskipun UKT dinaikkan, dana tetap saja tidak bisa menyelamatkan kehidupan awal fakultas. Dana pada akhirnya menumpuk di akhir, justru baru dapat digunakan untuk dana awal di angkatan baru berikutnya.
Jadi jika Dana Pendidikan dari pemerintah itu di berikan di awal tahun ajaran baru, maka tidak ada lagi alasan fakultas untuk menaikkan UKT dengan memasukkan nilai SPMA tertinggi pada kalkulasi UKT.



Sebenarnya gue harus nyelesain artikel Tuberculosis Day buat majalah Farsigama (yang sebenernya gue pengen mundur karena jadwal yang gue sendiri bingung untuk mengatur biar semuanya bisa jalan dengan baik, tapi gue udah dikasih tanda  pengenal pers yang bikin gue jadi berat buat melepaskan tanggung jawab ini)
Dan malam ini gue lebih terpanggil buat membagikan hasil renungan gue buat kalian yang masih pengen tau tentang UKT dibanding nyelesain artikel yang deadline nya besok jam 00.00 yang belum sama sekali gue bikin hasil wawancaranya dalam bentuk artikel.
Dan lagi gue belum sama sekali mempersiapkan baju beserta semuanya untuk acara bermalam sekolah advokasi besok.

Semoga energi ini masih ada untuk menopang kaki ini berdiri dengan tegak...
Thanks for everything spirits and kindness :)


Hari ini bahan bakar telah diisi, mesin telah panas. Tiba sudah saatnya untuk memulai gerak mu dengan seimbang dan searah dengan tujuan.

"Hari ini visi dan misi sudah dipegang, semangat telah terbakar. Tiba sudah saatnya untuk memulai kerja divisi dengan tidak berpihak pada siapapun dan bergerak sesuai pemahaman dengan melakukan kajian sehingga tepat sasaran menuju tujuan yang ingin dicapai."



A good rule in life is, take one choice and never look back..

 




Kepala ini...
Cenat cenut tiada henti, seakan isi kepala berebut untuk ingin dikeluarkan menjadi sebuah ledakan besar

Magh ini...
Asam lambung yang naik, nafsu makan nol dan sebagai gantinya timbul mual yang berkepanjangan, seperti siap untuk dimuntahkan dalam satu jerigen besar

Inilah kehidupan kami, dengan hari-hari yang penuh pretest dan pratikum, juga laporan.
Dan derita ini bukan hanya aku yang rasa, ada 200 anak
Mendadak status fb meneriakan jeritan ketidak kuatan ini.
Satu persatu mulai tumbang karena sakit
Sedikit demi sedikit ingin pindah ke studi lain..

Bukan pelarian yang kita butuhkan, tapi kekuatan dan penyemangat..
...untuk bertahan dan menggapai mimpi yang masih jauh setinggi langit di sana.



Tuhan beri aku kekuatan...
Perjalanan ini masih panjang...



Baru kali ini gue pulang jam 8 malem. Dan baru kali ini gue ngerasain jadi maha-siswa. Yang akhirnya gue temukan pembuktian secara langsung dari kata-kata yang sering gue banggakan yaitu mahasiswa sebagai sosial control, agent of change and iron stock.

-----

Hei, emang laporan lo udah kelar? emang pretest udah belajar? emang ga inget uts udah bulan depan?

-----

Jadi agenda pertama gue adalah ikut Formad atau forum advokasi yang bertempat di fakultas teknik. Gue ke sana bareng divisi Advod dari fakultas gue. Sebelumnya gue udah nebak duluan pasti bakal ketemu temen sma, dan ternyata bener. Ya, ugm itu sempit.

Sesampai disana langsung ngebahas masalah yang ada yaitu :
1. PKL (pedagang kali 5)
2. UKT (uang kuliah tunggal)

Gue sebagai anak baru masuk, jelas gak tau menau kenapa ini harus jadi masalah. Bukannya biasa aja. Dan terlintas kembali apa yang mba ketua dept. bilang berulang kali pada kita bahwa suatu yang gak jadi masalah itu sebenernya bisa jadi adalah masalah, dan kita sebagai advod harus peka.
Oke, selama forum berlangsung gue menyimak dengan amat seksama pembicaraan dan pendapat dari anggota kaka2 advod dari berbagai fakultas yang udah pada senior juga.

Suasananya kayak di pengadilan apalagi ada anak hukum yang pake baju timbangan..
Terus ada anak ekonomi yang udah bikin data hitungan  profit pedagang padahal masih kuliah.
Anak psikologi yang bisa mendeteksi psikologis target dengan memikirkan suatu pemecahan masalah yang benar-benar mengena.

Dan untuk kali itu membuka mata gue tentang IPS yang dari dulu bikin gue alergi banget dengan jurusan ini. Padahal mereka lah yang berperan besar dalam lingkungan sosial dengan terjun langsung ke sosial untuk menerapkan ilmunya gak usah nunggu lulus dulu. Dan melalui permasalahan sosial yang ada juga dapat membantu atau menunjang untuk pekerjaan mereka kelak kayak jadi pengacara, pengusaha, atau psikolog gitu sepertinya mereka sudah bisa meraba kelak pekerjaan mereka seperti apa.

Sudut pandang setiap orang dalam menilai sesuatu bisa berubah seiring perjalanan pengalaman yang kita lihat dan rasakan langsung.

Dan ada lagi anak pertanian yang entah kenapa suaranya bagus banget padahal cuma ngomong doang, yang bikin gue jadi semangat buat nyimak.
Oke langsung ke permasalahan.

PKL
Jadi ceritanya (kalo gue ga salah nangkep) para PKL di sekitar kampus Agro (pertanian, dll) harus kita tindak lanjuti karena memakai trotoar kampus. Nah, kita udah merumuskan 3 opsi yaitu :
1. Harus tetap di Agro
2. Cari tanah UGM yang lain
3. Beralih profesi

Pada opsi ketiga yaitu beralih profesi, berawal dari rencana para PKL ini dipindahkan ke Lembah ugm, tapi para pedagang di lembah mau menerima asal PKL yang pindah itu mau mengganti jenis dagangannya sehingga gak sama kayak mereka.
Nah, untuk lebih lanjutnya lagi permasalahan ini akan di bawa ke hearing (kayak dialog interaktif antar pihak ugm-mahasiswa) tanggal 11 Maret di Balairung, tapi bukan demo loh.

UKT
Jadi ceritanya untuk angkatan yang baru masuk (untuk semua PTN, tapi baru UGM yang belum menerapkan) SPMA ditiadakan, dengan kata lain subsidi silang udah gak ada. Jadi uang kuliah per-semester  beda-beda tergantung fakultas, isu nya fak. kedokteran 15 jt per semester tanpa pandang bulu.
Nah, masalah ini lagi diurusin dept. kasrat (kajian strategis) jadi kita harus tunggu sampai mereka selesai dulu.
Lagipula ini yang bikin peraturan dari Menteri Pendidikan. Jujur gue kecewa se berat-beratnya sama ini Menteri Pendidikan, udah cukup SNMPTN tulis dia tiadakan dan sebagai gantinya malah buka jalur mandiri lagi, sekarang uang kuliah dia juga yang atur. Gue gak tau motif nya apa dan sebenernya dia mau bawa kemana kualitas pendidikan kita.


Secara garis besarnya telah gue paparkan diatas, kalau terlalu rinci juga gue takut lo yang baca pada pusing. Jadi, semoga malasahnya segera temu jalan keluar, tanpa ada satu pihak yang dirugikan ataupun diuntungkan.

Salam.