twitter


Obat, obat, obat. Siapa sih yang ga tau obat? Tapi kalo sediaan obat ada yang tau ga ya?
Berbekal catetan yang telah melalui proses seleksi dengan merangkum sesingkat-singkatnya sehingga terciptalah tulisan dibawah ini.
Ayo jangan males baca buat pengetahuan!

A. Serbuk
Serbuk atau bahasa latinya pulvis adalah campuran kering bahan obat yang dihaluskan ditujukkan untuk pemakaian oral / pemakaian luar.
Macam serbuk yaitu :
1. Pulvis

2. Pulveres ( serbuk bagi )
3. Pulvis adspersorius ( serbuk tabur )

Syarat nya adalah harus halus, kering dan homogen.

Cara pencampurannya dengan :
- mortil dan stamper
- mengedoos atau mencampur serbuk

Langkah-langkahnya :
1. Bahan obat yang dicampur terlebih dahulu sedikit demi sedikit. Perlu diperhatikan pula berat ringannya serbuk, banyaknya jumlah bahan obat dan kontras warnanya.
2. Di gerus sampai homogen.

B. Kapsul
Kapsul atau bahasa latinnya capsulae adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang yang dapat larut.
1. Cangkang lunak
2. Cangkang keras
Bahan yang diisikan harus kering, semi-padat atau cair.

Cara menyiapkan obat-obat yang dibua sediaan kapsul :
1. Obat-obat yang padat diserbuk halus
2. Dicampur homogen
3. Dibagi-bagi
4. Diisikan dalam cangkang kapsul

Cara menutup kapsul ialah dengan membahasi luar wadahnya cukup setetes air di 4 tempat kemudian tutup sambil diputar.
Cara membersihkan kapsul adalah jika berisi serbuk menggunakan lap/kasa dan jika berisi cairan menggunakan tetesan/kapas dengan alkohol berkadar tinggi.

C. Suppositoria
Supositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan melalui lubang vaginan, uretra maupun rektal (anus). Jika dalam tubuh obat akan meleleh, melunak atau larut.
Cara pembuatan :
Ada beberapa macam cara pembuatan tergantung dari bahan obatnya, untuk itu disini hanya dibahas poin-poin pentingnya saja.
1. Pencetakan dari massa yang meleleh. Sebelumnya cetakan diolesi dulu dengan parafin/gliserin agar tidak melekat.
Cetakan terdiri dari bahan plastik, stainless, aluminium (lebih cepat).
2. Penimbangan bahan-bahan harus dilebihkan dari berat yang diinginkan sekitar 2X nya untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan bahan akibat melekatnya pada cetakan.
3. Untuk glysero gelatin sebelum dipanaskan harus didinginkan/ dikembangkan agar tidak menggumpal kemudian baru dipanaskan dalam penangas air.
4. Untuk cacao / zat yang tidak larut, setelah dibekukan lalu lepaskan dari cetakan, cek kembali beratnya, kalau lebih maka dipotong bagian yang tumpul kalau kurang tidak bisa digunakan.
5. Untuk semi-solid diencerkan terlebih dahulu dengan melarutkan air secukupnya.

D. Unguenta
Unguenta adalah sediaan setengah padah untuk pemakaian topikal pada kulit/ selaput lendir.

Basis yang digunakan adalah :
1. Basis salep berlemak
contohnya Vaselinum album


2. Basis salep serap
contohnya yang berair : Lanolin, cold cream. Tidak berair : Adeps Lanae
3. Basis salep emulsi
contohnya Hydrophylic, Vanishing creams
4. Basis salep yang larut dalam air
contohnya P.E.G 4000 (padat) dan P.E.G 400 (cair) apabila dicampur menjadi semi-padat.

Pada umumnya salep adalah sama apalagi kalau dilihat dengan kasat mata asal dapat meresap di daerah topikal/ permukaan, yang membedakan hanyalah bahan pembuatannya atau basis.

E. Tablet
Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
 
Macam tablet :
- Kaplet = tablet yang bentuknya lonjong seperti kapsul
- Bolus = tablet untuk hewan besar
- Bukal = tablet yang dikonsumsi dengan meletakkan antara pipi dan gusi, dibawah lidah
- Effervesen = tablet yang bergas jika dimasukkan ke dalam air.
- Tablet kunyah


Tablet sebagian besar dibuat dengan cara kempa yaitu dengan memberikan tekanan yang tinggi pada serbuk/granul yang menggunakan cetakan baja.

Tablet terdiri dari bahan penyalut yang berguna untuk  melindungi zat aktif, menutup rasa bau, dan membuat penampilan menarik.

1. Tablet salut biasa
Disalut dengan gula. Zat penyalut bagian luar dapat diwarnai atau diberi cap.
2. Tablet salut enterik
Untuk obat yang rusak oleh organ tertentu dalam tubuh seperti lambung, maka diperlukan bahan penyalut enterik agar obat tahan terhadap asam lambung, berpengaruh pula pada penundaan pelepasan obat.
Tidak boleh dibagi-bagi atau di hancurkan agar salut tidak rusak.
3. Tablet lepas lambat
Zat aktif akan tersedia selama jangka tertentu setelah obat diberikan contohnya tablet hisap.
Tidak boleh dibagi-bagi atau di hancurkan karena penyerapan akan lebih cepat sehingga menyebakan toxic.
Kode dalam kemasan : SR atau CR

Tablet di dalam tubuh mengalami perlakuan sebagai berikut :
Tablet -> granul -> serbuk -> larut -> serap -> timbul efek.

Maka dari itulah untuk sediaan tablet memerlukan waktu yang lebih lama untuk menimbulkan efeknya dibandingkan pulvis atau serbuk, sehingga tablet sering di gerus atau dibagi-bagi agar efeknya cepat KECUALI pada tablet lepas lambat yang akan menimbulkan racun dalam tubuh jika tablet dijadikan serbuk begitu pula tablet salut yang jika digerus justru akan merusak salut dari tablet itu sendiri.
Untuk itu sebaiknya agar aman, bentuk sediaan tablet diminum dalam bentuk tablet pula.

F. PIL
Pil atau pilulae adalah sediaan berupa massa bulat yang bahan obatnya satu atau lebih.


Syarat pembuatannya adalah memiliki keseragaman bobot waktu hancur, pada penyimpanan bentuknya tetap.

Terdiri dari bahan tambahan yaitu zat pengisi, penabur (mencegah melekat), pembasah (agar elastis), pengikat (saling berlekatan), dan penyalut.


1 comments:

  1. Makasih infonya yah, lumayan buat pengetahuan :))

Post a Comment